Sejarah Suku Kenyah ~ Orang Kenyah beranggapan bahwa tanah asal mereka adalah dataran tinggi Apau Kayan (Apo Kayan). Diduga suku bangsa ini berimigrasi dari dataran tinggi dekat perbatasan Indonesia dan Serawak (Malaysia) itu pada beberapa ratus tahun yang lalu. Sekarang mereka tersebar sampai ke bagian hulu Sungai Bahau, Sungai Baram, Sungai Baluy dan Sungai Kayan. Di provinsi Kalimantan Timur mereka bermukim dalam wilayah Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Kutai, yaitu sekitar hulu Sungai Mahakam dan anak-anaknya.
Suku bangsa ini terbagi-bagi lagi menjadi sub-sub suku bangsa yang mungkin paling dapat dibedakan dari dialek dan pengakuan dirinya saja. Ke dalam cabang kelompok Kenyah ini termasuk orang Bauk, Lepo' Tau, Lepo' Mant, Lepo' Payah, Lepo' Buau, Umaq Kulit, Nyibun Saban, Lepo Maut, Ma'lang, Umaq Alim, Lepo' Ka', Ma Badang, Ulun, Ulun Serau, Lepo Bam, Lepo Aga, Lepo Tukang, Lepo Bakung, lepo Baka, Lepo Tepo, Lepo Lisan, Lepo Kayan, Ngure. Kata umaq, umak atau uma' berarti rumah dan lepok, lepo' atau lepoq berarti pondok atau rumah kecil. Identitas kelompok mereka seringkali disamakan dengan nama kampung atau rumah panjang dari mana mereka berasal. Jumlah populasinya mungkin sekitar 20.000 - 30.000 jiwa.
Para ahli beranggapan bahwa orang Kenyah masih ada hubungan kebudayaan dan kesejarahan yang dekat dengan suku bangsa Kayan. Karena itu sering pula disebut bagian dari kelompok Kayan-Kenyah. Bahasa Kayan digolongkan ke dalam kelompok bahasa Kayan-Kenyah.
Orang Kenyah merupakan salah satu komuniti desa-rumah, karena seluruh anggota komuniti sebuah desa biasanya secara bersama-sama berdiam di sebuah rumah besar dan panjang yang mereka sebut lamin atau amin. Keluarga inti tergabung ke dalam sebuah keluarga batih (rumah tangga) patrilineal dan mendiami bagian dari lamin yang disekat-sekat untuk tempat tinggal keluarga-keluarga batih tersebut. Kehidupan seperti ini berguna dalam kehidupan mereka sebagai masyarakat peladang yang di zaman dulu sering harus bersatu untuk menghadapi serangan musuh. Orang Kenyah terkenal sebagai salah satu suku bangsa petani ladang yang tanggung di Kalimantan.
Suku bangsa ini terbagi-bagi lagi menjadi sub-sub suku bangsa yang mungkin paling dapat dibedakan dari dialek dan pengakuan dirinya saja. Ke dalam cabang kelompok Kenyah ini termasuk orang Bauk, Lepo' Tau, Lepo' Mant, Lepo' Payah, Lepo' Buau, Umaq Kulit, Nyibun Saban, Lepo Maut, Ma'lang, Umaq Alim, Lepo' Ka', Ma Badang, Ulun, Ulun Serau, Lepo Bam, Lepo Aga, Lepo Tukang, Lepo Bakung, lepo Baka, Lepo Tepo, Lepo Lisan, Lepo Kayan, Ngure. Kata umaq, umak atau uma' berarti rumah dan lepok, lepo' atau lepoq berarti pondok atau rumah kecil. Identitas kelompok mereka seringkali disamakan dengan nama kampung atau rumah panjang dari mana mereka berasal. Jumlah populasinya mungkin sekitar 20.000 - 30.000 jiwa.
Para ahli beranggapan bahwa orang Kenyah masih ada hubungan kebudayaan dan kesejarahan yang dekat dengan suku bangsa Kayan. Karena itu sering pula disebut bagian dari kelompok Kayan-Kenyah. Bahasa Kayan digolongkan ke dalam kelompok bahasa Kayan-Kenyah.
Orang Kenyah merupakan salah satu komuniti desa-rumah, karena seluruh anggota komuniti sebuah desa biasanya secara bersama-sama berdiam di sebuah rumah besar dan panjang yang mereka sebut lamin atau amin. Keluarga inti tergabung ke dalam sebuah keluarga batih (rumah tangga) patrilineal dan mendiami bagian dari lamin yang disekat-sekat untuk tempat tinggal keluarga-keluarga batih tersebut. Kehidupan seperti ini berguna dalam kehidupan mereka sebagai masyarakat peladang yang di zaman dulu sering harus bersatu untuk menghadapi serangan musuh. Orang Kenyah terkenal sebagai salah satu suku bangsa petani ladang yang tanggung di Kalimantan.
Baca juga Suku Lainnya Di Kalimantan :
- Sejarah Suku Dayak
- Sejarah Suku Banjar
- Sejarah Suku Kutai
- Sejarah Suku Kelabit
- Sejarah Suku Kendayan
- Sejarah Suku Benuak
Masyarakat ini ternyata juga mengenal sistem stratifikasi sosial yang cukup tajam, terutama di zaman dulu. Golongan keturunan raja atau bangsawan disebut ipui. Golongan rakyat biasa atau orang kebanyakan disebut daq balai. Ada pula orang-orang yang menjadi budak, antara lain karena perang disebut anak dulu.
Perkawinan biasanya bersifat endogami strata, artinya pilihan kawin selalu pada orang yang kelas sosialnya sama. Perkawinan antara orang yang berbeda kelas sosial, bisa terjadi dengan menyejajarkan status dengan cara "membeli". Prinsip hubungan kekerabatan mereka biasanya bilateral, sedangkan perkawinan cenderung bersifat endogami strata, artinya pilihan jodoh harus pada golongan sosial yang sama. Perkawinan antara orang yang berbeda "derajat" dapat terjadi melalui adat "membeli".
Perkawinan biasanya bersifat endogami strata, artinya pilihan kawin selalu pada orang yang kelas sosialnya sama. Perkawinan antara orang yang berbeda kelas sosial, bisa terjadi dengan menyejajarkan status dengan cara "membeli". Prinsip hubungan kekerabatan mereka biasanya bilateral, sedangkan perkawinan cenderung bersifat endogami strata, artinya pilihan jodoh harus pada golongan sosial yang sama. Perkawinan antara orang yang berbeda "derajat" dapat terjadi melalui adat "membeli".
Mata Pencaharian Suku Kenyah
Mata pencaharian utama orang Kenyah adalah bercocok tanam dengan sistem perladangan tebang-bakar dan berpindah. Pekerjaan menebang biasanya dilakukan oleh kaum laki-laki. Sedangkan pekerjaan menebar benih dan memeliharanya dilakukan oleh kaum wanita. Sungguh pun padi sekarang merupakan makanan favorit, akan tetapi diperkirakan sagu lebih dulu dimanfaatkan sebagai bahan makanan pokok. Pekerjaan sampingan lain biasanya yang dianggap dapat menghasilkan uang, misalnya meramu rotan, kayu berharga, madu, damar dan sebagainya.
Agama Dan Kepercayaan Suku Kenyah
Orang Kenyah sudah mengenal agama Kristen sejak masuknya penyiar agama ke pedalaman Kalimantan sekitar tahun 1920-an. Sejak itu kebudayaan Kenyah semakin banyak berubah. Religi asli orang Kenyah sendiri meyakini besarnya peranan roh leluhur dalam mengendalikan kehidupan. Roh leluhur dianggap dapat muncul dalam wujud makhluk hutan, khususnya burung enggang. Itulah sebabnya burung enggang dianggap sebagai binatang magis yang dekat dengan roh leluhur. [Suku Dunia]
loading...
0 Response to "Sejarah Suku Kenyah Di Kalimantan"
Post a Comment