Suku Dunia ~ Suku Kapauku disebut juga suku bangsa Ekari. Nama Kapauku diberikan oleh penduduk pesisir, sedangkan nama Ekari atau Ekagi diberikan oleh orang Moor yang mendiami daerah sebelah timur laut Kapauku. Masyarakat itu sendiri menyebut diri mereka Me artinya "manusia".
Nama lain yang diberikan orang luar adalah Me Mana, Yabi, Tapiro dan Simori. Mereka berdiam di pegunungan tengah bagian barat, di sekitar danau-danau Wissel yang dikelilingi lembah-lembah. Jumlah populasinya sekitar 110.000 jiwa. Bahasa Kapauku paling tidak terbagi ke dalam dialek Simori dan Yabi. Perkampungan mereka mengelompok dan antara satu kampung dengan kampung lain yang berdekatan (5-7 buah) membentuk suatu federasi teritorial yang terutama berfungsi dalam zaman perang antar kampung dulu.
Sebuah rumah biasanya dihuni oleh sebuah keluarga Batih Patrilineal yang terdiri dari beberapa keluarga inti dari satu lelaki senior. Kesatuan keluarga seperti ini penting sekali fungsinya dalam kehidupan ekonomi pertanian mereka.
Nama lain yang diberikan orang luar adalah Me Mana, Yabi, Tapiro dan Simori. Mereka berdiam di pegunungan tengah bagian barat, di sekitar danau-danau Wissel yang dikelilingi lembah-lembah. Jumlah populasinya sekitar 110.000 jiwa. Bahasa Kapauku paling tidak terbagi ke dalam dialek Simori dan Yabi. Perkampungan mereka mengelompok dan antara satu kampung dengan kampung lain yang berdekatan (5-7 buah) membentuk suatu federasi teritorial yang terutama berfungsi dalam zaman perang antar kampung dulu.
Sebuah rumah biasanya dihuni oleh sebuah keluarga Batih Patrilineal yang terdiri dari beberapa keluarga inti dari satu lelaki senior. Kesatuan keluarga seperti ini penting sekali fungsinya dalam kehidupan ekonomi pertanian mereka.
Mata Pencaharian Suku Kapauku
Mata pencaharian suku Kapauku adalah berladang ubi jalar (ketela rambat), sayur mayur dan buah-buahan. Lauk pauk mereka peroleh dari binatang buruan dan ikan yang ditangkap di sungai. Selain itu mereka juga beternak babi yang lebih banyak digunakan untuk kepentingan sosial, seperti untuk acara prestise dan mas kawin.
Orang Kapauku telah sejak lama melakukan perdagangan tradisional dengan memakai alat tukar berupa uang dari kulit kerang tertentu (kapauku-mege). Pada masa sekarang sudah diganti dengan uang kertas rupiah. Komoditi dagang mereka antara lain babi, ayam, ubi jalar, anjing dan rumah. Selain itu mereka juga mengenal penjualan jasa, misalnya untuk mengolah ladang, menjadi dukun, tukang sihir, tukang cabut gigi, dan sebagainya.
Orang Kapauku telah sejak lama melakukan perdagangan tradisional dengan memakai alat tukar berupa uang dari kulit kerang tertentu (kapauku-mege). Pada masa sekarang sudah diganti dengan uang kertas rupiah. Komoditi dagang mereka antara lain babi, ayam, ubi jalar, anjing dan rumah. Selain itu mereka juga mengenal penjualan jasa, misalnya untuk mengolah ladang, menjadi dukun, tukang sihir, tukang cabut gigi, dan sebagainya.
Baca juga Suku Lainnya Di Papua :
- Sejarah Suku Asmat
- Sejarah Suku Nayak
- Sejarah Suku Lani
- Sejarah Suku Yali
- Sejarah Suku Ayfat
- Sejarah Suku Nduga
Kekeluargaan Suku Kapauku
Prinsip garis keturunan mereka adalah patrilineal. Mereka yang berasal dari satu nenek moyang tergabung ke dalam sebuah klen dengan "totem" tertentu. Pilihan jodoh dalam perkawinan bersifat eksogami klen, dan setelah kawin isteri tinggal dalam lingkungan rumah tangga pihak orang tua suaminya.
Agama Dan Kepercayaan Suku Kapauku
Pada masa sekarang suku/orang Kapauku kebanyakan sudak memeluk agama Kristen, namun upacara-upacara yang diwariskan oleh adat lama mereka masih tetap hidup, terutama untuk mengaktifkan fungsi solidaritas dan integritas sosio religius mereka.
loading...
0 Response to "Sejarah Suku Kapauku Di Papua"
Post a Comment