Suku Dunia ~ Suku bangsa ini sering juga disebut orang Naulu atau Nuahunai, artinya orang yang berdiam di hulu Sungai Nua, yaitu daerah dari mana mereka berasal sebelum menempati daerah yang sekarang. Sekarang orang Nuaulu berdiam di sebagian wilayah Kecamatan Amahai, di bagian selatan Pulau Seram, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Populasinya hanya sekitar 1.500 jiwa yang menempati empat buah kampung yang mereka sebut negeri, yaitu Negeri Lama, Rahua, Aisuru dan Hawalan.
Kampung Suku Nuaulu
Pola perkampungan mereka biasanya berupa rumah-rumah yang berderet di sepanjang kiri kanan jalan utama kampung. Setiap rumah yang memiliki anak gadis yang siap untuk dicarikan jodoh mendirikan sebuah bangunan sakral kecil yang mereka sebut posuno. Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan spritual umum mereka mendirikan sebuah bangunan sakral untuk memuja roh kakek dan nenek moyang. Bangunan itu disebut suwane. Selain itu mereka mempunyai sebuah balai adat yang digunakan untuk musyawarah adat yang dinamai baileo.
Kekerabatan Suku Nuaulu
Prinsip kekerabatan bersifat patrilineal, dimana keluarga-keluarga inti bergabung dengan keluarga inti senior membentuk keluarga batih (rumah tangga) yang mereka sebut matarumah. Sejumlah matarumah yang mempunyai kakek moyang yang sama membentuk sebuah keluarga luas terbatas (klen) yang mereka sebut soa.
Masyarakat Suku Nuaulu
Masyarakat ini dipimpin oleh seorang kepala suku yang biasa mereka sebut kapitan yang dipilih dari keturunan matarumah yang paling senior dan dominan. Kegiatan adat religi asli dijalankan dibawah pimpinan seorang kepala adat yang disebut mauweng. Musyawarah adat biasanya dihadiri oleh para kepala Soa. Sampai saat ini tercatat hanya ada empat soa, yaitu : Bunara, Latane, Rohua dan Yahisuru.
Kepercayaan Asli Suku Nuaulu
Orang Nuaulu mempercayai adanya tokoh Pencipta Pertama yang mereka sebut Upu Kuanahatana. Kepercayaan ini sebenarnya merupakan bagian dari sistem keyakinan mereka kepada dewa-dewa dan roh kakek moyang yang dianggap tetap mempengaruhi kehidupan manusia. Roh-roh yang mereka puja terutama roh para kapitan, untuk itu mereka buatkan sebuah altar pemujaan dalam baileo. Roh-roh alam yang jahat mereka sebut nitu. Alam pikiran seperti ini juga mempercayai adanya kekuatan magis yang bisa digunakan manusia untuk tujuan baik maupun jahat. Kekuatan magis itu mereka sebut matakau.
Referensi : Depdikbud 1989
Referensi : Depdikbud 1989
loading...
0 Response to "Sejarah Suku Nuaulu Di Maluku"
Post a Comment