Suku Dunia ~ Suku bangsa ini terdiri atas dua sub-kelompok, yaitu orang Mian Banggai dan orang Mian Sea-Sea. Sub-kelompok yang terakhir dicirikan oleh bentuk tubuhnya yang dekat dengan ras vedoid atau australoid. Mereka mendiami daerah Banggai tepatnya di Provinsi Sulawesi Tengah. Bahasa Banggai tergolong ke dalam kelompok Bahasa Loinang, yaitu kelompok bahasa ingkar yang terdapat di Sulawesi Tengah. Bahasa ingkar Banggai ditandai oleh struktur bahasa aki (tidak). Bahasa ini terbagi lagi ke dalam dialek Mian Banggai dan Mian Sea-Sea.
Mata Pencaharian Suku Banggai
Mata pencaharian utama masyarakat Banggai bertanama ubi-ubian di ladang, disamping meramu sagu, berburu dan meramu hasil hutan seperti rotan, damar dan madu. Di awal abad ini mereka baru mengenal padi, jagung, dan tanaman palawija. Mereka juga menanam tanaman komoditi seperti tembakau, kelapa dan cengkeh.
Kekerabatan Dalam Suku Banggai
Kehidupan kekerabatan masyarakat Banggai dipengaruhi oleh kesatuan sosial yang mereka sebut basalo, yaitu kelompok kekerabatan bilateral yang memiliki wilayah adat, upacara religi dan warisan nenek moyang bersama. Pada masa dahulu di daerah ini berdiri kerajaan kecil yang cikal bakalnya mungkin dari pulau Jawa. Saat ini sisa pelapisan sosial seperti zaman kerajaan itu tidak ada lagi.
Baca juga :
- Sejarah Suku Balantak Di Sulawesi Tengah
- Sejarah Suku Bajau Di Sulawesi
- Sejarah Suku Moronene Di Sulawesi Tenggara
Agama Dan Kepercayaan Suku Banggai
Sekarang orang Banggai menganut agama Islam atau Kristen. Walaupun begitu orang masih menemukan bentuk kepercayaan lama nenek moyang mereka. Kepercayaan asli itu meyakini adanya roh nenek moyang dan kekuatan gaib di sekitar alam dan kehidupannya. Kekuatan adikodrati itu ada yang disebut batanas, yaitu kekuatan dari roh kerabat yang sudah meninggal, pali, yaitu kekuatan roh plasenta atau ari-ari saudara atau anak, mboali yaitu kekuatan dari kawah atau perut bumi, bapani kekuatan yang terdapat dalam darah haid wanita untuk menghadapi ilmu sihir.
loading...
0 Response to "Sejarah Suku Banggai Di Sulawesi Tengah"
Post a Comment