Suku Dunia ~ Orang Tugutil berdiri di kawasan hutan Dodaga dan Tutuling di Kecamatan Wasile, di Pulau Halmahera bagian tengah, Kabupaten Maluku Utara, Provinsi Maluku. Jumlah populasinya diperkirakan sekitar 600 orang.
Mereka membuat pemukiman di tepi sungai, dan seringkali berpindah lokasi karena alasan keamanan dan kepercayaan. Masyarakat peramu dan pemburu ini tergolong masih hidup terasing secara kultural dari masyarakat lain. Mereka mengumpulkan hasil hutan dan mengolah sagu untuk kebutuhan makan. Sebagian sudah menetap dan berladang ubi-ubian dan padi ladang.
Baca juga Sejarah Suku Ambon
Masyarakat Suku Tugutil
Dalam masyarakat seperti ini peranan keluarga inti lebih besar, karena itu pasangan baru selesai menikah langsung dianggap bisa berdiri sendiri. Akan tetapi mereka tetap suka mengelompok tempat tinggal, terserah mau ikut kelompok asal suami atau ikut kelompok istri.
Kepemimpinan yang penting dalam masyarakat Tugutil adalah kepala kelompok yang mereka sebut Dimono. Dia biasanya seorang lelaki senior yang kuat, berpengalaman dan bijaksana, lebih utama lagi dia harus menguasai hukum adat dan kesejarahan masyarakatnya.
Pengaruh masyarakat sekitar menyebabkan mereka juga mengenal tokoh Kapitan, yaitu kepala perang seandainya mereka diserang musuh.
Agama Dan Kepercayaan Suku Tugutil
Kepercayaan aslinya meyakini adanya makhluk-makhluk halus dan kekuatan adikodrati di sekitar lingkungan hidup mereka. Makhluk-makhluk halus yang mereka sebut ohitana itu dianggap bisa berbuat kebaikan dan bisa pula mengganggu manusia.
Untuk mengendalikan perilaku makhluk-makhluk halus tersebut, mereka diberi sesajian melalui upacara-upacara tertentu, seperti upacara Gomanga yang dilakukan secara individual atau kolektif.
Referensi : Martodjodjo 1985
loading...
0 Response to "Sejarah Suku Tugutil"
Post a Comment