Sejarah Suku Muna ~ Suku bangsa Muna yang sering juga disebut Tomuna menetap di Pulau Muna. Daerah mereka dalam wilayah kabupaten Muna dan Muna Barat, yang terletak di sebelah selatan jazirah Sulawesi Tenggara. Pada zaman dulu Pulau Muna termasuk dalam wilayah Kesultanan Butung (Buton).
Bahasa Suku Muna
Ahli etnolinguistik klasik, Esser menggolongkan bahasa Muna ke dalam kelompok bahasa Muna-Buton. Bahasa ini terbagi lagi menjadi beberapa dialek, seperti Dialek Tiworo, Mawasangka, Gu, Kotobengke, Silompu dan Kadatua. Jumlah populasinya sekitar 300.000 jiwa.
Mata Pencaharian Suku Muna
Orang Muna kebanyakan bekerja sebagai nelayan dan petani di ladang-ladang dengan tanaman utamanya jagung. Selain itu mereka juga menanam ubi, tebu, kelapa dan sayur-sayuran. Makanan khas orang Muna yang terkenal yaitu Kabuto yang terbuat dari bahan ubi. Tanaman komoditi ekspor mereka adalah kopi, tembakau, cengkeh dan kapuk. Baca juga Sejarah Suku Buton
Masyarakat Suku Muna
Pada zaman Kesultanan Buton (Butung) masyarakat Suku Muna mengenal pelapisan sosial yang cukup tajam. Keturunan raja-raja dikenal dengan sebutan golongan betenone tombula, golongan bangsawan atau para pembesar disebut meino Wamelai, selanjutnya lapisan rakyat biasa, dan di bawah sekali dikenal adanya lapisan hamba sahaya. Sistem kekerabatannya mungkin bilateral atau parental. Orang Muna pada umumnya sudah memeluk agama Islam.
Referensi : Kennedy 1953, Lebar 1964, Esser 1943
Referensi : Kennedy 1953, Lebar 1964, Esser 1943
loading...
0 Response to "Sejarah Suku Muna Di Sulawesi"
Post a Comment