Suku Dunia ~ Orang Osing atau Using berdiam secara menyebar di Kecamatan Giri, Glagah, Kabat, Rogojampi, Banyuwangi, Singojuruh, Genteng dan Srono dalam wilayah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Mereka menganggap diri sebagai penduduk asli di wilayah tersebut. Asal usul mereka sebenarnya adalah keturunan rakyat Kerajaan Blambangan yang mengasingkan diri pada zaman Majapahit. Mereka boleh dikatakan masih bagian dari suku bangsa Jawa. Nama Osing diberikan oleh penduduk pendatang yang menetap di daerah itu pada abad ke-19. Kata Osing atau Using berarti tidak, hal ini menunjukkan sikap mereka yang menolak pengaruh dari luar pada zaman dulu.
Bahasa Suku Osing
Orang Osing menggunakan bahasa Jawa dengan dialek sendiri, yaitu dialek Osing. Dialek ini lebih mendekati bahasa Jawa Kuno, misalnya pemakaian kata isun (saya), paran (apa) dan sebagainya. Mereka hidup dari pertanian, pertukangan dan kerajinan.
Kekerabatan Suku Osing
Prinsip hubungan kekerabatannya adalah bilateral, tetapi ada kecenderungan kepada prinsip patrilineal. Kesatuan kekerabatannya yang utama adalah keluarga inti. Dalam kehidupan sosialnya nampak ada pelapisan ke dalam tiga golongan. Pertama adalah golongan atas yang terdiri atas pemimpin desa/kampung, para ulama, tokoh-tokoh kebatinan. Yang kedua, adalah golongan menengah yang terdiri atas para pegawai, pedagang dan petani kaya. Kemudian golongan bawah yang terdiri dari rakyat biasa dan buruh tani.
Agama Dan Kepercayaan Suku Osing
Walaupun telah memeluk agama Islam, tetapi masyarakat Osing tetap percaya terhadap kepercayaan lama dari nenek moyang mereka yang animis sifatnya.
Referensi : Depdikbud 1989
Referensi : Depdikbud 1989
loading...
0 Response to "Sejarah Suku Osing"
Post a Comment