Sejarah Suku Kedang ~ Suku bangsa ini mendiami desa-desa dalam daerah Omesuri dan Buyasuri di Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kedua daerah tersebut berada di daratan Pulau Lomblem atau Lembata yang sebagian besar berupa padang rumput berbukit-bukit. Jumlah populasi suku bangsa berbahasa Kedang ini diperkirakan sekitar 12.000 jiwa.
Mata pencaharian orang Kedang tergantung pada pertanian tanah kering dengan tanaman utama jagung dan palawija lainnya. Peralatan yang digunakan masih sederhana, seperti tofa (tugal) dan parang. Musim tanam hanya sekali dalam setahun, dan waktu antar musim itu umumnya diisi dengan kegiatan menangkap ikan.
Mata pencaharian lainnya adalah menyadap nira lontar untuk dibuat gula atau membuat barang-barang anyaman dari daun lontar dan menenun kain dengan teknik ikat seperti umumnya keterampilan suku-suku bangsa di Flores. [Suku Dunia]
Kedua daerah tersebut berada di daratan Pulau Lomblem atau Lembata yang sebagian besar berupa padang rumput berbukit-bukit. Jumlah populasi suku bangsa berbahasa Kedang ini diperkirakan sekitar 12.000 jiwa.
Mata pencaharian orang Kedang tergantung pada pertanian tanah kering dengan tanaman utama jagung dan palawija lainnya. Peralatan yang digunakan masih sederhana, seperti tofa (tugal) dan parang. Musim tanam hanya sekali dalam setahun, dan waktu antar musim itu umumnya diisi dengan kegiatan menangkap ikan.
Mata pencaharian lainnya adalah menyadap nira lontar untuk dibuat gula atau membuat barang-barang anyaman dari daun lontar dan menenun kain dengan teknik ikat seperti umumnya keterampilan suku-suku bangsa di Flores. [Suku Dunia]
loading...
0 Response to "Sejarah Suku Kedang Di Nusa Tenggara Timur"
Post a Comment